Seorang uskup di Yerusalem begitu kaget melihat sosok khalifah yang datang dari sebuah negara yang begitu mereka segani. Mereka mengira sang khalifah akan datang dengan aneka kemegahan dan dengan jubah kebesaran. Ternyata, yang mereka lihat adalah seorang laki-laki dengan pakaian sederhana, hanya ditemani seorang pengawal dan menaiki seekor unta. Benarkah ia seorang khalifah?

Ya, dialah Amirul Mukminin Umar bin Al-Khathab. Seorang sahabat Nabi yang memiliki begitu banyak keistimewaan. Karena itulah, beliau dipilih oleh Khalifah Abu Bakar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan sebuah negara yang kelak pengaruhnya akan menyelimuti seluruh dunia.

Setelah terpilih menjadi khalifah, Umar bin Al-Khathab bekerja tanpa henti. Berbagai kebijakan baru, beliau tetapkan. Seperti kenaikan gaji para prajurit, awal mula penanggalan Hijriah, pendirian baitul mal, dan melanjutkan pembebasan berbagai negeri dari cengkeraman musuh-musuh Islam.

Tidak pernah habis tinta emas untuk mencatat prestasi dan kecemerlangan pada diri Khalifah Umar bin Al-Khathab.

Inilah salah satu jejak tinta emas Amirul Mukminin, Umar bin Al-Khathab. Selamat membaca.